Menikah itu ibadah


Dalam surat Ar-Rum: 21, Allah menyebutkan pentingnya mempertahankan hakikat pernikahan dengan sederet bukti-bukti kekuasaan-Nya di alam semesta. Ini menunjukkan bahwa dengan menikah kita telah menegakkan satu sisi dari bukti kekusaan Allah swt. Dalam sebuah kesempatan Rasulullah saw. lebih menguatkan makna pernikahan sebagai ibadah, "Bila seorang
menikah berarti ia telah melengkapi separuh dari agamanya, maka hendaknya ia bertakwa kepada Allah pada paruh yang tersisa." (HR. Baihaqi, hadits Hasan)

Belum lagi dari sisi ibadah sosial. Dimana sebelum menikah kita lebih sibuk dengan dirinya, tapi setelah menikah kita bisa saling melengkapi, mendidik istri dan anak. Semua itu merupakan lapangan pahala yang tak terhingga. Bahkan dengan menikah, seseorang akan lebih terjaga moralnya dari hal-hal yang mendekati perzinaan. Alquran menyebut orang yang telah
menikah dengan istilah muhshan atau muhshanah (orang yang terbentengi) . Istilah ini sangat kuat dan menggambarkan bahwa kepribadian orang yang telah menikah lebih terjaga dari dosa daripada mereka yang belum menikah.

Bila ternyata pernikahan menunjukkan bukti kekuasan Allah, membantu tercapainya sifat takwa. dan menjaga diri dari tindakan amoral, maka tidak bisa dipungkiri bahwa pernikahan merupakan salah satu ibadah yang tidak kalah pahalanya dengan ibadah-ibadah lainnya. Jika ternyata Anda setiap hari bisa menegakkan ibadah shalat, dengan tenang tanpa merasa
terbebani, mengapa Anda merasa berat dan selalu menunda untuk menegakkan ibadah pernikahan, wong ini ibadah dan itupun juga ibadah.

Pernikahan dan Penghasilan
Seringkali saya mendapatkan seorang jejaka yang sudah tiba waktu menikah, jika ditanya mengapa tidak menikah, ia menjawab belum mempunyai penghasilan yang cukup. Padahal waktu itu ia sudah bekerja. Bahkan ia mampu membeli motor dan HP. Tidak sedikit dari mereka yang mempunyai mobil. Setiap hari ia harus memengeluarkan biaya yang cukup besar dari penggunakan HP, motor, dan mobil tersebut. Bila setiap orang berpikir demikian apa yang akan terjadi pada kehidupan manusia?

Saya belum pernah menemukan sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah saw. melarang seorang sahabatnya yang ingin menikah karena tidak punya penghasilan. Bahkan dalam beberapa riwayat yang pernah saya baca, Rasulullah saw. bila didatangi seorang sahabatnya yang ingin menikah, ia tidak menanyakan berapa penghasilan yang diperoleh perbulan, melainkan apa yang ia punya untuk dijadikan mahar. Mungkin ia mempunyai
cincin besi? Jika tidak, mungkin ada pakaiannya yang lebih? Jika tidak, malah ada yang hanya diajarkan agar membayar maharnya dengan menghafal sebagian surat Alquran.

Apa yang tergambar dari kenyatan tersebut adalah bahwa Rasulullah saw. tidak ingin menjadikan pernikahan sebagai masalah, melainkan sebagai pemecah persoalan. Bahwa pernikahan bukan sebuah beban, melainkan tuntutan fitrah yang harus dipenuhi. Seperti kebutuhan Anda terhadap makan, manusia juga butuh untuk menikah. Memang ada sebagian ulama yang tidak menikah sampai akhir hayatnya seperti yang terkumpul dalam buku
Al-ulamaul uzzab alladziina aatsarul ilma ‘alaz zawaj. Tetapi, itu bukan untuk diikuti semua orang. Itu adalah perkecualian. Sebab, Rasulullah saw. pernah melarang seorang sahabatanya yang ingin hanya beribadah tanpa menikah, lalu menegaskan bahwa ia juga beribadah tetapi ia juga menikah. Di sini jelas sekali bagaimana Rasulullah saw. selalu menuntun kita agar berjalan dengan fitrah yang telah Allah bekalkan tanpa merasakan beban sedikit pun.

Memang masalah penghasilan hampir selalu menghantui setiap para jejaka muda maupun tua dalam memasuki wilayah pernikahan. Sebab yang terbayang bagi mereka ketika menikah adalah keharusan membangun rumah, memiliki kendaraan, mendidik anak, dan seterusnya di mana itu semua menuntut biaya yang tidak sedikit. Tetapi kenyataannya telah terbukti dalam sejarah hidup manusia sejak ratusan tahun yang lalu bahwa banyak dari mereka yang
menikah sambil mencari nafkah. Artinya, tidak dengan memapankan diri secara ekonomi terlebih dahulu. Dan ternyata mereka bisa hidup dan beranak-pinak. Dengan demikian kemapanan ekonomi bukan persyaratan utama bagi sesorang untuk memasuki dunia pernikahan.

Mengapa? Sebab, ada pintu-pintu rezeki yang Allah sediakan setelah pernikahan. Artinya, untuk meraih jatah rezki tersebut pintu masuknya menikah dulu. Jika tidak, rezki itu tidak akan cair. Inilah pengertian ayat iyyakunu fuqara yughnihimullahu min fadhlihi wallahu waasi'un aliim, jika mereka miskin Allah akan mampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan
Allah Maha luas lagi Maha mengetahui (An-Nur: 32). Ini adalah jaminan langsung dari Allah, agar masalah penghasilan tidak dikaitkan dengan pernikahan. Artinya, masalah rezki satu hal dan pernikahan hal yang lain lagi.

Abu Bakar Ash-Shidiq ketika menafsirkan ayat itu berkata, "Taatilah Allah dengan menikah. Allah akan memenuhi janjinya dengan memberimu kekayaan yang cukup." Al-Qurthubi berkata, "Ini adalah janji Allah untuk memberikan kekayaan bagi mereka yang menikah untuk mencapai ridha Allah, dan menjaga diri dari kemaksiatan." (lihat Tafsirul Quthubi, Al Jami'
liahkamil Qur'an juz 12 hal. 160, Darul Kutubil Ilmiah, Beirut).

Rasulullah saw. pernah mendorong seorang sahabatnya dengan berkata, "Menikahlah dengan penuh keyakinan kepada Allah dan harapan akan ridhaNya, Allah pasti akan membantu dan memberkahi." (HR. Thabarni). Dalam hadits lain disebutkan: Tiga hal yang pasti Allah bantu, di
antaranya: "Orang menikah untuk menjaga diri dari kemaksiatan." (HR. Turmudzi dan Nasa'i)

Imam Thawus pernah berkata kepada Ibrahim bin Maysarah, "Menikahlah segera, atau saya akan mengulang perkataan Umar Bin Khattab kepada Abu Zawaid: Tidak ada yang menghalangimu dari pernikahaan kecuali kelemahanmu atau perbuatan maksiat." (lihat Siyar A'lamun Nubala' oleh Imam Adz Dzahaby). Ini semua secara makna menguatkan pengertian ayat di atas. Di mana Allah tidak akan pernah membiarkan hamba-Nya yang bertakwa kepada
Allah dengan membangun pernikahan.

Persoalannya sekarangan, mengapa banyak orang berkeluarga yang hidup melarat? Kenyataan ini mungkin membuat banyak jejaka berpikir dua kali untuk menikah. Dalam masalah nasib kita tidak bisa mengeneralisir apa yang terjadi pada sebagian orang. Sebab, masing-masing ada garis
nasibnya. Kalau itu pertanyaanya, kita juga bisa bertanya: mengapa Anda bertanya demikian? Bagaimana kalau Anda melihat fakta yang lain lagi bahwa banyak orang yang tadinya melarat dan ternyata setelah menikah hidupnya lebih makmur? Dari sini bahwa pernikahan bukan hambatan, dan kemapanan penghasilan bukan sebuah persyaratan utama.

Yang paling penting adalah kesiapan mental dan kesungguhan untuk memikul tanggung jawab tersebut secara maksimal. Saya yakin bahwa setiap perbuatan ada tanggung jawabnya. Berzina pun bukan berarti setelah itu selesai dan bebas tanggungjawab. Melainkan setelah itu ia harus memikul beban berat akibat kemaksiatan dan perzinaan. Kalau tidak harus mengasuh anak zina, ia harus menanggung dosa zina. Keduanya tanggung jawab yang kalau ditimbang-timbang, tidak kalah beratnya dengan tanggung jawab pernikahan.

Bahkan tanggung jawab menikah jauh lebih ringan, karena masing-masing dari suami istri saling melengkapi dan saling menopang. Ditambah lagi bahwa masing-masing ada jatah rezekinya yang Allah sediakan. Tidak jarang seorang suami yang bisa keluar dari kesulitan ekonomi karena jatah rezeki seorang istri. Bahkan ada sebuah rumah tangga yang jatah rezekinya
ditopang oleh anaknya. Perhatikan bagaimana keberkahan pernikahan yang tidak hanya saling menopang dalam mentaati Allah, melainkan juga dalam sisi ekonomi.

Pernikahan dan Menuntut Ilmu
Seorang kawan pernah mengatakan, ia ingin mencari ilmu terlebih dahulu, baru setelah itu menikah. Anehnya, ia tidak habis-habis mencari ilmu. Hampir semua universitas ia cicipi. Usianya sudah begitu lanjut. Bila ditanya kapan menikah, ia menjawab: saya belum selesai mencari ilmu.

Ada sebuah pepatah diucapkan para ulama dalam hal mencari ilmu: lau anffaqta kullaha lan tashila illa ilaa ba'dhiha, seandainya kau infakkan semua usiamu -untuk mencari ilmu-, kau tidak akan mendapatkannya kecuali hanya sebagiannya. Dunia ilmu sangat luas. Seumur hidup kita tidak akan pernah mampu menelusuri semua ilmu. Sementara menikah adalah tuntutan
fitrah. Karenanya, tidak ada aturan dalam Islam agar kita mencari ilmu dulu baru setelah itu menikah.

Banyak para ulama yang menikah juga mencari ilmu. Benar, hubungan mencari ilmu di sini sangat berkait erat dengan penghasilan. Tetapi banyak sarjana yang telah menyelesaikan program studinya bahkan ada yang sudah doktor atau profesor, tetapi masih juga pengangguran dan belum mendapatkan pekerjaan. Artinya, menyelesaikan periode studi juga bukan jaminan untuk mendapatkan penghasilan. Sementara pernikahan selalu mendesak tanpa semuanya itu. Di dalam Alquran maupun Sunnah, tidak ada tuntunan keharusan menunda pernikahan demi mencari ilmu atau mencari harta. Bahkan, banyak ayat dan hadits berupa panggilan untuk segera menikah, terlepas apakah kita sedang mencari ilmu atau belum mempunyai penghasilan.

Berbagai pengalaman membuktikan bahwa menikah tidak menghalangi seorang dalam mencari ilmu. Banyak sarjana yang berhasil dalam mencari ilmu sambil menikah. Begitu juga banyak yang gagal. Artinya, semua itu tergantung kemauan orangnya. Bila ia menikah dan tetap berkemauan tinggi untuk mencari ilmu, ia akan berhasil. Sebaliknya, jika setelah menikah
kemauannya mencari ilmu melemah, ia gagal. Pada intinya, pernikahan adalah bagian dari kehidupan yang harus juga mendapatkan porsinya. Perjuangan seseorang akan lebih bermakna ketika ia berjuang juga menegakkan rumah tungga yang Islami.

Rasulullah saw. telah memberikan contoh yang sangat mengagumkan dalam masalah pernikahan. Beliau menikah dengan sembilan istri. Padahal beliau secara ekonmi bukan seorang raja atau konglomerat. Tetapi semua itu Rasulullah jalani dengan tenang dan tidak membuat tugas-tugas kerasulannya terbengkalai. Suatu indikasi bahwa pernikahan bukan hal yang
harus dipermasalahkan, melainkan harus dipenuhi. Artinya, seorang yang cerdas sebenarnya tidak perlu didorong untuk menikah, sebab Allah telah menciptakan gelora fitrah yang luar biasa dalam dirinya. Dan itu tidak bisa dipungkiri. Masing-masing orang lebih tahu dari orang lain mengenai gelora ini. Dan ia sendiri yang menanggung perih dan kegelisahan gelora ini jika ia terus ditahan-tahan.

Untuk memenuhi tuntutan gelora itu, tidak mesti harus selesai study dulu. Itu bisa ia lakukan sambil berjalan. Kalaupun Anda ingin mengambil langkah seperti para ulama yang tidak menikah (uzzab) demi ilmu, silahkan saja. Tetapi apakah kualitas ilmu Anda benar-benar seperti para ulama itu? Jika tidak, Anda telah rugi dua kali: ilmu tidak maksimal, menikah
juga tidak. Bila para ulama uzzab karena saking sibuknya dengan ilmu sampai tidak sempat menikah, apakah Anda telah mencapai kesibukan para ulama itu sehingga Anda tidak ada waktu untuk menikah? Dari sini jika benar-benar ingin ikut jejak ulama uzzab, yang diikuti jangan hanya tidak menikahnya, melainkan tingkat pencapaian ilmunya juga. Agar seimbang.

Kesimpulan
Sebenarnya pernikahan bukan masalah. Menikah adalah jenjang yang harus dilalui dalam kondisi apapun dan bagaimanapun. Ia adalah sunnatullah yang tidak mungkin diganti dengan cara apapun. Bila Rasulullah menganjurkan agar berpuasa, itu hanyalah solusi sementara, ketika kondisi memang benar-benar tidak memungkinkan. Tetapi dalam kondisi normal, sebenarnya tidak ada alasan yang bisa dijadikan pijakan untuk menunda pernikahan.

Agar pernikahan menjadi solusi alternatif, mari kita pindah dari pengertian "pernikahan sebagai beban" ke "pernikahan sebagai ibadah". Seperti kita merasa senang menegakkan shalat saat tiba waktunya dan menjalankan puasa saat tiba Ramadhan, kita juga seharusnya merasa senang memasuki dunia pernikahan saat tiba waktunya dengan tanpa beban. Apapun kondisi ekonomi kita, bila keharusan menikah telah tiba "jalani saja dengan jiwa tawakkal kepada Allah". Sudah terbukti, orang-orang bisa menikah sambil mencari nafkah. Allah tidak akan pernah membiarkan hambaNya yang berjuang di jalanNya untuk membangun rumah tangga sejati.

Perhatikan mereka yang suka berbuat maksiat atau berzina. Mereka begitu berani mengerjakan itu semua padahal perbuatan itu tidak hanya dibenci banyak manusia, melainkan lebih dari itu dibenci Allah. Bahkan Allah mengancam mereka dengan siksaan yang pedih. Melihat kenyataan ini, seharusnya kita lebih berani berlomba menegakkan pernikahan, untuk
mengimbangi mereka. Terlebih Allah menjanjikan kekayaan suatu jaminan yang luar biasa bagi mereka yang bertakwa kepada-Nya dengan membangun pernikahan.

Wallahu a'lam bishshawab.
READMORE
 

Hari Ulang Tahunku yang Ke-27 | My BirthDay

Pagi ini aku bangun masih dengan perasaan yang sama, rasa syukur masih diberi kehidupan, rasa syukur masih bisa berjumpa dengan mentari pagi, rasa syukur masih bisa merasakan udara yang sejuk, dan rasa syukur masih bisa melihat hijaunya dedaunan dan birunya lautan. “ Satu-satunya momen paling menakjubkan adalah saat kita menangis kencang2, Ibu/Bapak kita justru tersenyum begitu bahagia, hanya satu kali momen itu terjadi, ketika kita persis dilahirkan “ (Mohammad Ridwan).  31 Desember 1987 tepat 27 tahun yang lalu aku dilahirkan di desa terpencil sekitar 180 km dari kota Bogor, dilahirkan dari keluarga yang sederhana. Keluarga yang menjujung kejujuran, mengutamakan rasa cinta dan berani bermimpi besar. Lahir sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, tidak menampikkan menjadi pribadi Lemah. Pribadi yang kata orang selalu dimanja, tapi tidak untuk diriku, aku akan selalu berusaha mandiri, kuat dan berani dalam mengarungi hidup walau harus sendiri jauh dari keluarga. Walau sebenarnya kalau kembali kerumah didepan ayah,ibu dan adik2 aku akan selalu menjadi sicikal yang kuat kokoh dan terpercaya…hehehe
Hari ini dimana aku dilahirkan, hari dimana orang tertawa sekaligus haru akan perkenalanku dengan dunia ini, hari dimana mengingatkanku kembali akan manis pahitnya kerikil-kerikil kehidupan yang telah kulewati, 27 tahun bukan waktu yang sebentar banyak pelajaran dan hikmah kehidupan yang bisa didapatkan dari rentang waktu itu, Terima Kasih Ya Allah kau memberiku waktu cukup lama ini untuk merasakan nikmatnya kehidupan ini dan masih memberiku waktu untuk memperbaiki diri. Terima Kasih memberiku keluarga yang luar biasa dan sahabat2 yang setia. 
Sekarang Yang menjadi pertanyaan besar dalam diri ini, di umurku yang genap 27 tahun ini, sudah berapa banyak kelalaian dan dosa yang telah kuperbuat ? sudah berapa banyak hati yang tersakiti ? Apa saja yang sudah kuberikan untuk Agamaku ?, untuk Tuhanku ?, untuk kedua orangtua yang mencintaiku ?, untuk sahabat-sahabat yang rela berkorban untukku ?. Benar kata imam al-ghazali, “ yang singkat itu waktu, yang menipu itu dunia, yang dekat itu kematian dan yang sering lupa itu bersukur “. Ya Allah ampunilah dosaku, dosa orang-orang yang tersakiti olehku baik sengaja maupun tidak sengaja muliakanlah mereka.
Kini saatnya menyambut lembaran baru aku berharap di sisa umurku ini aku harus menjadi lebih dewasa, lebih mandiri, harus lebih mempersiapkan masa depan, mempersiapkan bekal akhirat, dan bisa membahagiakan kedua orang tuaku dan sahabat2ku, dan semuanya itu dengan bimbinganmu ya Allah.
Terima kasih kepada keluarga sahabat yang telah mengucapkan selamat dan mendoakanku baik itu lewat media social (fb,twitter,whatsapp,sms,bbm) ataupun yang langsung. Aku juga berdoa semoga kalian mendapatkan yang lebih dari apa yang kalian doakan untukku. Terima kasih sekali lagi…
Dan terakhir pintaku di umurku yang ke 27 tahun ini bisa menemukan pendamping hidup yang saleha. Dekatkanlah aku dengan jodohku ya Allah, kalau sudah dekat maka pertemukanlah, lalu permudahlah.
“ Cinta itu tidak rumit sejatinya Cinta itu sederhana, Cinta sejati selalu menemukan jalan, akan ada kebetulan2 yang menakjubkan karna Tuhan sendiri yang akan mempertemukan “ - M. Ridwan

READMORE
 

Mutiara kata sakit hati dan kecewa karena cinta

Temen-temen pernah merasakan rasa sakit hati
karena cinta atau kecewa karena cinta? Tentunya
sakit bukan ? mungkin rasa Sakit hati yang
temen-temen rasakan disebabkan karena sudut
pandang yang salah dalam memandang sebuah
kegagalan dalam suatu hubungan percintaan,
entah karena putus cinta, dikhianati ataupun
ditolak oleh sang pujaan hati yang semuanya
berujung pada rasa kecewa .
Saya memahami dan mengerti perasaan yang
seperti itu adalah perasaan yang semua orang
pasti idak menginginkannya termasuk juga saya,
tetapi mungkin ada hikmah yang direncanakan
buat kita yang dapat kita ambil, ya paling tidak
mungkin orang sakit hati yang tadinya tak bisa
berpuisi mendadak mampu membuat puisi sakit
hati yang sangat indah, he he hee

Eit…tapi di sini saya tidak akan membahas
seputar definisi kata sakit hati yang dalam istilah
beken nya disebut kata galau, yah galau karena
cinta. Di sini saya akan berbagi tentang
"kumpulan kata kata galau sakit hati" dan
ungkapan-ungkapan parasaan temen-temen yang
sedang patah hati, kecewa karena cinta.
Berikut saya sajikan kumpulan kata-kata untuk
orang sakit hati dan kecewa karena cinta :

1. kata kata mutiara bijak sakit hati

“Aku belajar arti sebuah kesetiaan dari
pengkhianatanmu. Aku belajar arti kejujuran dari
kebohonganmu. Aku belajar arti kasihsayang tulus
dari fatamorgana cintamu. Aku belajar arti sebuah
senyum dari luka yang kau goreskan untukku”.
“Aku tau kau tak mencintaiku tapi aku lebih baik
mencintai dan terluka, daripada bersembunyi
ketakutan dalam hidup tanpa cinta. Karna cinta
memang tidak menjamin kebahagiaan, tetapi
tidak ada kebahagiaan tanpa cinta”.

2. ungkapan kata kata sakit hati terdalam karena cinta

“Aku lebih baik buta dari melihat kau berjalan
bersama orang lain. Aku lebih baik tuli dari
mendengar kebohonganmu. Aku lebih baik lumpuh
dari berjalan bersama denganmu dan
selingkuhanmu … kau orang yang menduakan cintaku”.
“Aku lebih baik kau sakiti dengan sebuah
kebenaran, tapi jangan kau sayangi aku dengan
sebuah kebohongan. Karena cinta yang
sesungguhnya dibutuhkan kejujuran meski itu
sangat menyakitkan”.
“Aku lebih baik kau tinggalkan daripada kau
bersamaku tapi hatimu tak untukku. Karena cinta
membutuhkan kasihsayang yang tulus bukan kepura-puraan”.
“Aku lebih baik sendiri daripada bersama dengan orang yang salah, salah karna mencintaimu.
Cintamu hanya kasih sayang semu, baru ku
sadari…aku hanya pelarianmu semata”.

3. kata sakit hati untuk mantan pacar

"Sampai kini ku msh menunggu berharap
keajaiban kan dtng..
Perlahan2 kau menghilang. Berlari2 kau ku
cari...berlarut2 ku merindu.sampai hbs
airmataku"
“Aku mencintai orang yang ku sayang, tapi aku
lebih menyayangi orang yang mencintaiku”.
“Aku lebih memilih menemani orang yang
menyayangiku ketika sedih, karna di saat ku
sedih..orang yang ku cintai tak pernah ada disisiku”.
“Aku lebih memilih menghapus air mata orang
yang menyayangiku, karna orang yang ku cintai
tak pernah menghapus air mataku di saat ku
menangis”.
“Aku lebih memilih menjadi sandaran orang yang
menyayangiku, karna orang yang ku cintai tak
pernah ada ketika ku membutuhkan
sandarannya”.

4. kata kata sakit hati dalam bahasa inggris dan artinya

I'm not looking for perfect people, until I can find
someone who can perfect me.
I'm not looking for an intelligent person until I
could find the right person to guide in every step.
I'm not looking for someone handsome /
beautiful, until I could find a guy handsome /beautiful heart. you’re self is bullshit!”

artinya :

“Aku bukan mencari orang yang sempurna, hingga
aku bisa menemukan orang yang bisa
menyempurnakanku''
''Aku bukan mencari orang yang cerdas hingga
aku bisa menemukan orang yang kan menjadi
pembimbing dalam setiap langkahku.''
''Aku bukan mencari orang yang tampan/cantik,
hingga aku bisa menemukan orang yang tampan/
cantik hatinya. Kau memberiku harapan semu
yang tak ada dalam dirimu….tak ada dalam
jiwamu….you’re self is bullshit!”

5. kata sakit hati antara sahabat dan pacar

“Aku lebih menyukai sahabat yang senantiasa
menghibur dikala ku sedih, daripada kekasih yang
terus membuat hatiku terluka”.
“Aku lebih menyukai sahabat yang senantiasa
jujur padaku, daripada kekasih yang terus
berdusta padaku”.
“Aku lebih menyukai sahabat yang menasehati di
saat ku salah, daripada kekasih yang terus
menutupi kesalahannya”.
“Aku lebih menyukai sahabat yang menerima
kekuranganku, daripada kekasih yang terus
menyalahkan kelemahanku”.
“Aku lebih menyukai sahabat yang mencintaiku,
daripada kekasih yang membagi cintanya pada
orang lain”.

Nah bagaimana temen-temen setelah
membaca secuil artikel ungkapan ungkapan sakit
hati dan kecewa dari saya? Menggambarkan perasaan temen-temen kita yang sakit hati,
kecewa karna cinta bukan? Tapi perlu diinget yah….lebih baik mencintai dan terluka karna telah
mengenal cinta, daripada bersembunyi ketakutan dalam cinta karna takut sakit hati, patah hati, kecewa. Karnaaaa….......menurutku, .meskipun
cinta tidak menjamin kebahagiaan TAPI TIDAK
ADA KEBAHAGIAAN TANPA CINTA! Setujuu? 
Good luck for you all my friends! ^_^ see you
again…

READMORE
 

LoveStory Without Love

 
Mencintai tanpa dicintai.. 
Ngebaca dikit aja artinya udah dalem banget, perihatin banget, kasian banget, miris banget, semua yang ga enak-enak deh dalam arti sesuatu yang udah kita lakukan dengan tulus atau udah kita lakuin dengan hati yang ikhlas tapi tanpa ada balasan yang memuaskan hati.
Yup.. apa lagi kalau masalahnya udah nyangkut di Cinta, dan apa lagi yang alami masalah beginian itu cewek. Kenapa jadi ngomongin cewek? Ya iya, karena faktanya kebanyakan cewek itu selalu memproses segala hal dari hati. Sedangkan cowok engga, hanya sebagian aja. Ga tau teori ini bener apa engga, tapi denger-dengernya gitu sih.
Terkadang kita ngelakuin suatu hal untuk temen, katakanlah disuruh ambilin minum atau disuruh beliin cemilan ke kantin. Oke kita mau.. tapi ketika suatu saat dia yang disuruh dan dia ga mau. Itu aja bisa bikin kita sakit hati. 
Nah.. apa lagi dengan cinta tadi?
Cinta yang ga terbalaskan itu rasanya sakit banget, bener-bener sakit. Kita udah sayang kita udah cinta dengan setulus hati kita sama seseorang yang menjadi pilihan hati kita, tapi apa boleh dikata. Dia menganggap kita cuma biasa-biasa aja. pahitnya adalah ketika seseorang kita perhatiin, kita ngertiin, atau kita spesialkan deh misalnya. Dalam artian kita memang punya perasaan dengan dia, tapi dia cuma anggap kita sebagai kakak atau sebagai adik doang. Tau sendiri deh rasanya gimana ...
Tapi semua ini memang awalnya dari diri kita sendiri sih, kalau udah ngalamin kejadian yang begini. Seharusnya kita bisa belajar dari semua kesalahan dimasalalu yang pernah kita lakuin. Kalau udah sering berharap sama orang tapi harapannya cuma jadi sia-sia.
Pastiin dong kedepannya jangan terlalu berharap sebelum semuanya pasti, artinya pasti ya orang yang kita harapin itu memang orang yang bener-bener akan membalas semua harapan kita. Bukan harapan palsu :)
Jadi intinya, jangan menaruhkan harapan kepada orang yang belum tentu akan menjadi milik kita selamanya. Atau menaruh harapan ke orang yang belum tentu membalas harapan kita. Atau dia cuma main-main.
Waspadalah... waspadalah...
READMORE
 

Kisah Suka Duka Long Distance Relationship

Long Distance Relationship atau LDR atau juga Hubungan Jarak Jauhhaha ini tuh ya rasanya kayak naik jet tempur dilanjut naik roket ke bulan dan tiba-tiba terjun payung bebas ke samudra pasifik, melek malah di sungai amazon bareng piranha...lebay si tapi ya gitu mau gimana lagi, naik turun kayak naik histeria :Pbanyak suka, tapi duka juga ga kalah intensitasnya..seneng tuh kalo ketemu, bahagia nya berjuta kali lipat dari yg biasa Telponan tiap hari. Menghayal, tempat-tempat yang sering di Rencanain pas lagi LDR, sampe wisata kuliner jajanan dan tempat main.sedih, tuh rasa nya kalo lama ga ketemu dan tiba-tiba yang tadi nya udah direncanain mau ketemu dan semua udah dipersiapin sampe mau pake baju, sepatu, dll apa tapi gagal -.-hati berasa ditusuk-tusuk, dipalu, dipaku, diblender sampe hancur bagaikan butiran debu...untuk beberapa saat berasa ga bisa nafas, bengong, pengen nagis tapi mau di gimanain lagi percuma sedih dan nangis juga  ga bisa bikin ketemu.dan...kalo sms ga dibales, telepon ga diangkat, heuuuhhhh...atau telat ngabarin, atau liat dia di dunia maya ga bales chat, wall, dan mention padahal dia aktif bangeeet sama teman-teman dan lalalala~ ini pun akan berasa lebih sakit dari biasanya buat yg ga LDR.alesannya sih ini itu tugas, lagi sama temen, and bla bla bla... atau tidak meresponnya sms, telepon, chat, wall, mention, dll. maklum banyak faktor yang mempengaruhinya.tapi yang paling penting,1. Kuatkan akar cinta dan sayang (cieeee...)initinya mah tetep aja kalo mau menjalin hubungan kan pasti dilandasi kedua rasa itu, kalo akarnya udah kuat memudahkan untuk kedepannya. yakinkan jika kamu dan si eheem itu sama-sama mempunyai kedua rasa itu.2. Saling percayaini penting bangetngetnget... !!! kalo ga percaya pasti pikiran negatif merajalela. nanti curigaan dan sering berantem, bikin ga harmonis dan malah terlihat seperti ga cocok yg padahal berantem gitu wajar banget dalam suatu hubungan.3. Komunikasisesibuk-sibuknya aktivitas, usahain banget buat sms si eheem, soalnya pasti dia ngerasain diperhatiin dari jauh dan itu rasanya bahagianya lagi-lagi berkali-kali lipat dari biasanya :)ya dari 24 jam waktu kamu seenggaknya kamu kasih waktu 1 menit aja buat sms si eheem tanya lagi apa, atau mengingatkan makan dan dengan perhatian lainnya.4. Sabarkendala di LDR tu pasti banget yaitu waktu ketemu nya jarang, atau yaa ga sesering yg ga LDR, karena jarak atau kesibukan si eheem bikin ga ketemu deh. mau ketemu sebulan sekali aja susah :( padahal cuma 1 hari dari 30 hari dalam sebulan ckck ya tidak ada kata lain selain kata sabar untuk bisa menganggulangi perasaan rindu tingkat dewa karena percayalah, cepat atau lambat pasti bisa ketemu yey!5. KomitmenWalau jauh, walau sibuk, ketemu itu wajib hukumnya! jangan sepelekan atau "menanti-nanti" aja ketemu karena udah biasa LDR itu salah besar! karena kalo ketemu itu bisa "me-refresh" hubungan dan bikin seger lagi kayak baru pacaran, usahakan kalian bikin komitmen ketemu. buat waktu ketemu minimal, sebulan sekali atau sesuaikan dengan jadwal kalian. tapi, bila tak menemukan jadwal yg sama terus, tetap harus ada yg bekorban dan mengalah. ya, lebih penting yang mana ya?6. Super Pengertianya mau gimana lagi, dari awal sebelum mengambil keputusan buat LDR harus sudah siap dgn segala risiko nya. Terlebih risiko kalo si eheem sibuk sama temen-temen, tugas, dan aktivitas kampusnya karena sadarlah, kalian tidak hanya hidup berdua, masih banyak yang lebih penting dan harus diprioritaskan dari hubungan ini karena bila dia sukses pasti kamu juga yang seneng nanti nya :D7. MentalMental, harus kuat! kontrol emosi, jangan langsung marah-marah dulu kalo dia ga bales sms, ga angkat telepon, dll. dengarkan penjelasannya, tapi bila terlalu sering berantem dengan masalah yang sama, ini adalah suatu masalah yang cukup besar karena selalu mengulangi kesalahan yang sama, gak pernah mau belajar dari kesalahan sebelumnya.anggaplah LDR ini sebagai suatu ujian agar kalian bisa tambah kuat kedepannya dan memperkuat cinta dan sayang kalian agar lebih saling mengenal cieee...semangat buat yang LDR yaaa!  proses dan pengalaman baru siap menunggu^o^x
READMORE
 
diooda